Yamaha GT 125 (dokumentasi pribadi) |
Tidak terasa, empat tahun sudah saya tinggal di Kota Pempek, Palembang. Untuk keperluan mobilitas terkait kesibukan sehari-hari saya sebagai fulltimer blogger merangkap penulis konten di sejumlah website, sepeda motor masih menjadi pilihan utama. Selain lokasi event kegiatan yang harus diliput sering tidak tentu jaraknya (dan kadang tidak terjangkau angkutan umum), Palembang yang sudah masuk kota metropolitan ini mulai terkenal macetnya. Sepeda motor jelas lebih efisien dari segi waktu karena masih bisa menyelip sana sini di sela kemacetan.
dilengkapi fitur keamanan |
Ngomongin motor, saya punya Yamaha GT 125 yang sudah dibeli sejak 2014 silam lewat Yamaha Thamrin Brothers Karena warnanya hitam dengan sedikit hiasan silver, saya namai dia Si Kuro. Sepeda motor tipe matic memang jadi pilihan saya. Biasalah, namanya juga cewek. Pasti memilih tipe yang gampang dioperasikan. Tinggal gas dan rem tanpa ribet oper-oper gigi. Model Yamaha GT 125 ini juga OK punya. Meski ukurannya mungil, namun wujudnya tidak terlalu "girly". Sesuai banget dengan kepribadian saya yang rada tomboy.
Yang paling asyik dari motor kesayangan saya ini, perawatannya nggak ribet blass. Bayangkan, empat tahun dengan pemakaian rutin setiap hari muterin Palembang, Yamaha GT 125 punya saya ini belum pernah mengalami kerusakan parah. Eh, pernah ding. Satu kali sekitar 2 tahun lalu karena kecelakaan (ditabrak mobil dari belakang). Namun setelah diservis di bengkel resmi Yamaha, performa kembali baik. Selebihnya ya hanya perawatan rutin di bengkel model ganti oli, mengencangkan rantai, atau ganti ban.
Si Kuro sedang mandi (dokumentasi pribadi) |
Oh iya, saya ini kan penyandang ADHD (Attention Deficit Hiperactivity Disorder) alias Gangguan Fokus dan Hiperaktivitas. Saya suka lupa hal-hal remeh seperti mengunci motor dengan benar misalnya. Namun berkat fitur keamanan yang sudah terpasang di Yamaha GT 125 benar-benar sangat membantu. Seperti Smart Stand Switch yang berguna ketika mesin mati namun kunci belum dalam posisi off, maka akan ada nada tanda berkedip pada lampu spidometer. Demikian pula dengan mesin yang otomatis akan mati jika standar samping dibuka saat mesin hidup.
Ready? Go!!! |
Yang paling penting, Yamaha GT 125, seperti halnya motor keluaran Yamaha lainnya benar-benar sangat irit. Sejak hari pertama pembelian, Si Kuro ini hanya saya “minumi” pertamax. Dengan selalu menggunakan bahan bakar berkualitas, performa, kecepatan , dan kestabilannya jadi lebih terjamin.
Kesimpulannya, setelah 4 tahun memakai Yamaha GT 125 ini saya belum pernah dikecewakan. Saya tidak tahu apa tipe ini masih diproduksi apa tidak. Sepertinya tidak lagi. Namun banyak tipe Yamaha keluaran terbaru yang bisa dipilih. Untuk matic bisa dicoba tipe Nmax yang body-nya lebih bongsor. Mau yang lain? Cek saja sendiri di Thamrin Brothers.
Yamaha semakin di depan!
Yamaha GT ini bukan varian Mio ya? Desainnya sekilas mirip
BalasHapus